Friday, September 7, 2007

Berpuasalah Agar Engkau Menjadi Sehat

Berpuasalah Agar Engkau Menjadi Sehat

Oleh: Era Findo el Faqih

Allah SWT berfirman: ''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.'' (QS Al Baqarah [2]: 183).

Nabi SAW bersabda: "Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat."

  • Puasa ramadhan, merupakan sebuah ibadah yang harus dilaksananakan oleh umat Islam di mana saja berada. Dalam berpuasa kita harus menahan lapar dan dahaga sejak subuh hingga maghrib, jika dihitung berarti selama kurang lebih 12 jam tak satu pun nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
  • Secara normal, makanan yang kita cerna, akan dicerna di dalam lambung. Diperlukan waktu selama enam jam hingga lambung menjadi kosong kembali. Tapi ini bergantung dari jenis makanan yang kita makan. Makanan tinggi lemak, memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna di dalam lambung.
  • Dengan berpuasa, secara matematis, selama enam jam saluran cerna diberi waktu beristirahat. Secara kasar, kita dapat mengibaratkan saluran cerna kita seperti mesin. Tentunya lambung dan saluran cerna lainnya memerlukan waktu yang cukup untuk mengurangi beban kerjanya. Selain itu, keadaan ini akan membawa tubuh ke keadaan metabolisme basal, dimana metabolisme dalam tubuh terjadi dengan pelepasan hormon-hormon stress seminimal mungkin. Secara tidak langsung, akan mempengaruhi pada penampilan fisik yang akan terlihat lebih muda.
  • Energi yang diperlukan tubuh dipenuhi dari asupan oral. Ternyata, tubuh sudah mengaturnya sedemikian rupa. Dengan tidak adanya asupan oral yang digunakan sebagai sumber energi, maka tubuh akan memperoleh energi dengan cara memecah glikogen (cadangan energi dalam tubuh). Jika glikogen telah habis digunakan, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi sumber energi. Ini berarti bahwa puasa dapat menghilangkan lemak dan mengatasi kegemukan. Dan juga tidak ada alasan bahwa puasa berarti penurunan stamina dan aktivitas.
  • Jangan anggap remeh sahur. Sahur yang terbaik, beberapa saat sebelum imsak. Begitu pula dengan berbuka. Jangan ditunda-tunda. Persepsi lapar tidak saja muncul karena terjadinya pengosongan dan pelepasan asam lambung. Tapi juga oleh penurunan kadar glukosa tubuh. Itu sebabnya dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis-manis. Semisal buah kurma dan gula, glukosa dengan cepat diperoleh dibanding nasi (karbohidrat) yang memerlukan waktu lebih panjang untuk dirubah menjadi glukosa.
  • Jangan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang dapat mengiritasi lambung. Minuman bersoda sebaiknya dihindari. Begitu pula sayur-sayuran seperti kol dan sesawi yang dapat menyebabkan pembentukan gas dalam lambung.
  • Bagi penderita maag, tentunya obat-obat maag sangat membantu. Konsumsi obat maag yang tepat adalah pada saat sahur, berbuka dan menjelang tidur.
  • Olahraga lebih baik dilakukan sore hari. Tapi ingat, janganlah memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat yang menguras banyak energi. Lebih baik lagi, olahraga dihentikan setengah jam sebelum berbuka, jadi ada kesempatan untuk membersihkan diri.
  • Nabi SAW bersabda: "Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat." Puasa yang diperintahkan oleh syariat Islam, apabila dilakukan menurut aturan- aturan yang diajarkan Nabi SAW dengan mengawalkan berbuka, mengakhirkan sahur, berbuka dengan makanan yang manis-manis, tidak akan mengganggu kesehatan kita. Atau dengan kata lain, masih dalam batas-batas toleransi kerja tubuh manusia yang sehat.
  • Pengaruh dari puasa pada tubuh yang sedang sakit akan bergantung pada bagian/organ tubuh yang sakit. Penyakit kulit misalnya, tentu tak akan mengganggu perjalanan puasa kita. Namun ada jenis-jenis penyakit yang akan dipengaruhi atau akan berpengaruh pada pelaksanaan puasa kita, misalnya gangguan pada saluran pencernaan atau penyakit ginjal yang memerlukan pemenuhan cairan tubuh secara terus-menerus. Demikian pula orang-orang yang memiliki kecenderungan atau risiko penggumpalan darah yang meningkat (darahnya terlalu mudah menggumpal).
  • Memelihara kesehatan dan mencari kesembuhan atas penyakit itu hukumnya wajib, sedangkan berbuat sesuatu yang dapat merusak kesehatan itu tidak diperbolehkan alias diharamkan. Jadi apabila dokter sudah menjelaskan bahwa puasa akan mengganggu proses pengobatan/ penyembuhan penyakit yang sedang kita derita, sebaiknya kita ikuti.
  • Jadi tidak semua penyakit bisa dijadikan alasan untuk boleh tidak berpuasa. Sebagaimana tidak semua orang yang sedang bepergian boleh tidak berpuasa (yang perjalanannya sama sekali tidak melelahkan). Tolak ukurnya tentu saja adalah pengetahuan tentang penyakit yang kita sandang dan hati kita.
  • kebiasaan makan yang salah merupakan sebab terjadinya pelbagai macam penyakit seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyempitan pembuluh darah otak (yang bisa mengakibatkan stroke), penyakit jantung koroner, dan sebagainya.
  • Secara kejiwaan puasa merupakan usaha melatih kita untuk menjadi tenang, sabar, menghindari konflik, hanya memikirkan dan bahkan mengatakan hal-hal yang baik saja. Hasil dari latihan yang terus-menerus selama sebulan setiap tahun tentu akan berujung pada kemampuan kita untuk mengendalikan nafsu atau keinginan kita, termasuk nafsu dan keinginan dalam kebiasaan makan. Apabila kita hanya makan makanan yang halal dan baik bagi kesehatan tentu saja akan menjadikan kita sehat dan terhindar dari banyak macam penyakit seperti tersebut di atas.
  • Bagi mereka yang punya hipertensi atau kadar lemak tubuh yang berlebihan, makanan yang banyak kolesterol dan banyak lemak tentu tidak baik, meskipun halal. Artinya, apabila kita bisa mengendalikan kebiasaan makan kita, sebagaimana yang diajarkan/ dilatih selama berpuasa, diharapkan dapat mencegah terjadinya berbagai macam penyakit seperti tersebut di atas. Mungkin saja kemampuan mengendalikan nafsu kita dalam memilih jenis makanan dan menentukan jumlah yang dimakan itu merupakan makna luas dari yang dimaksudkan oleh Nabi saw dengan hadis yang berbunyi, "Berpuasalah, maka kamu akan menjadi sehat."
  • Saat menjalankan puasa, ada perubahan waktu masuknya cairan tubuh dari air yang kita minum. Saat sahur kita minum banyak-banyak sehingga cairan tubuh kita menjadi lebih encer, sedangkan pada sore hari cairan tubuh menjadi lebih pekat karena tidak ada penambahan air.
  • Puasa memang bisa menjadi cara untuk melatih ginjal kita agar mampu mengeluarkan banyak air (berupa air kemih) sehabis sahur, dan menghemat pengeluaran air pada saat siang atau sore menjelang berbuka puasa. Namun penjelasan sebagian orang bahwa dengan puasa kita memberi kesempatan kepada organ pencernaan kita untuk sejenak beristirahat rasa-rasanya tidak tepat karena memang tidak perlu diistirahatkan.
  • Puasa, yang mensyaratkan pelakunya untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani pelakunya.
  • Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
  • Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
    1. Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan

Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat. Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.

    1. Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
    2. Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh,
    3. Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh,
    4. Meningkatkan fungsi organ tubuh
  • Disunnahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman. Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Glukosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang diperlukannya.
  • Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
  • Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
  • Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh. Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaikan dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh.
  • Beberapa bahan pangan tertentu seperti madu, jahe, kencur, temu lawak, dan bahan-bahan lainnya dapat digunakan untuk mengatasi stamina menurun, kembung, dan gangguan lambung pada saat puasa.
  • Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan agar puasa tetap fit dan segar.
    1. MADU

Khasiat : meningkatkan stamina serta mempertahankan stabilitias tubuh agar tetap sehat dan bugar, melancarkan proses metabolisme, untuk kecantikan dan awet muda, mencegah gangguan pencernaan, dan lain-lain

    1. KURMA

Khasiat : meningkatkan stamina dan energi, mencegah & mengatasi anemia (kurang darah), melancarkan pembuangan, sebagai penenang (merileksasi sel otot tubuh yang tegang), mencegah pendarahan rahim.

    1. JAHE

Khasiat : meningkatkan stamina, mengatasi perut kembung, masuk angin, mual, muntah, sakit kepala, pusing, demam, dan lain-lain

    1. TEMU LAWAK

Khasiat : kolesterol tinggi, meningkatkan stamina tubuh/tonikum, kurang darah, radang lambung/maag, perut kembung, dan lain-lain.

    1. KENCUR

Khasiat : meningkatkan stamina tubuh, menghilangkan bau mulut, radang lambung, kembung, mual, muntah, masuk angin, dan lain-lain.

    1. UBI JALAR MERAH

Khasiat : perut kembung, peluruh kentut, masuk angin, gangguan lambung

    1. KUNYIT

Khasiat /efek ; radang lambung, memperlancar pengeluaran empedu sehingga mengurangi perut kembung, mual, dan rasa begah di perut.

    1. KAPULAGA

Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

    1. KAYU MANIS

Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

10. CENGKEH

Khasiat : untuk sakit lambung, muntah karena lambung dingin, mual, kembung. Dll.

  • Dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori, sekitar 20-30 persen. Namun dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh pelakunya. Bahkan di negara maju, puasa dijadikan sebagai salah satu upaya terapi beberapa penyakit degeneratif.
  • Beberapa hasil penelitian ilmiah menunjukkan manfaat kesehatan puasa, antara lain dapat mengurangi resiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah).
  • Bila hal ini terjadi di otak, maka akan berakibat stroke dan bila terjadi di daerah jantung menyebabkan penyakit jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 titik, dan menurunkan lemak trigliserol sekitar 20 titik. Lemak trigliserol merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).
  • Kolesterol hanya terdapat dalam pangan hewani, dan tidak terdapat dalam pangan nabati. Dalam pangan nabati terutama terdapat lemak bebas dan trigliserol. Untuk meningkatkan manfaat kesehatan puasa dalam mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung maka dalam menu sahur dan puka puasa harus dikurangi makanan berkadar lemak dan kolesterol tinggi, seperti daging merah (daging sapi, kambing, kerbau dan lain-lain).
  • Daging putih seperti daging ayam dan kelinci boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang. Daging ayam hendaknya dibuang dulu gajih dan lemaknya dengan cara mengukusnya terlebih dahulu. Setelah itu baru dibumbui dan diolah jadi makanan yang diinginkan. Jangan mengonsumsi kulit ayam karena kadar lemak dan kolesterolnya tinggi.
  • Lauk yang perlu banyak dikonsumsi adalah ikan, terutama ikan laut. Karena ikan ternyata kaya protein, omega-3 dan omega-6, mineral dan vitamin yang akan membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  • Selain ikan, buah dan sayur perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Karena selain bermanfaat untuk mencegah stroke dan penyakit jantung, sayur dan buah ternyata juga akan menyuplai energi secara perlahan. Suplai demikian diperlukan saat puasa sehingga tubuh akan tetap terasa fit.
  • Dalam menu buka dan sahur jangan lupa makan kurma. Karena selain menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin dan zat nongizi serat makanan yang berguna dalam menyehatkan jantung dan pembuluh darah.
  • Mineral kalium berperan membuat jantung dapat berdenyut teratur, mengaktifkan kontraksi otot, mengendalikan keseimbangan air dalam jaringan dan sel-sel serta membantu mengatur tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang sarat kalium (minimal konsumsi kalium 400 mg per hari) dapat mengurangi risiko stroke. Dilaporkan, makanan yang sehat untuk jantung dan pembuluh darah adalah yang mengandung rasio kalium: natrium (K:Na) minimal 5 : 1. Dalam 100 gram kurma terkandung sekitar 666 mg kalium dan kandungan natriumnya hanya 1 mg ! Sehingga rasio K: Na-nya adalah 666 : 1.
  • Mineral magnesium membantu fungsi saraf dan otot, termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Dalam 100 gram kurma terdapat sekitar 34 mg magnesium. Zat gizi niasin (2,2 mg per 100 gram kurma) berfungsi membantu pelepasan energi dari makanan dan menjaga fungsi kulit, saraf dan sistem pencernaan agar tetap normal. Niasin diduga kuat berperan mencegah dan melawan penyakit jantung. Serat makanan (2,2 gram per 100 gram kurma) dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus besar sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat. Mengingat manfaat kesehatan kandungan gizinya maka kurma disarankan untuk dikonsumsi sepanjang tahun, bukan hanya saat puasa ramadan saja.
  • Manfaat puasa ternyata juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Mekanismenya antara lain pengurangan konsumsi kalori yang akan bermanfaat mengurangi laju metabolisme energi. Sebagai buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun. Hal ini menunjukkan pengurangan konsumsi oksigen.
  • Puasa akan mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun (radikal bebas oksigen). Dilaporkan sekitar tiga persen dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen, dan hal itu akan menambah tumpukan oksigen racun seperti anion superoksida (.O2-) dan hidrogen peroksida (H2O2) yang secara alamiah terjadi dalam tubuh.
  • Kelebihan radikal bebas oksigen tersebut akan mengurangi aktivitas kerja enzim, menyebabkan terjadinya mutasi, dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, dicetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Hasil penelitian di Indonesia menujukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90 persen dan meningkatkan antioksidan sekitar 12 persen. Jadi, dengan berpuasa berarti akan meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Puasa bagi orang sehat juga akan mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe-2. Mekanismenya adalah pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Hal ini akan meningkatkan sensitifitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah dan menurunkan suhu tubuh. Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penyakit diabetes tipe-2, yaitu penyakit diabetes yang disebabkan hormon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.
  • Puasa yang Benar adalah puasa yang memenuhi kaidah agama dan kesehatan. Hal itu antara lain tampak dalam perilaku makan dan minum pada saat buka dan sahur. Pada saat sahur misalnya, tidak mengonsumsi makanan dan minuman berlebihan dengan alasan menabung makanan. Tindakan itu justru akan memperburuk kondisi tubuh pada waktu siang hari. Maka makan dan minumlah secara wajar.
  • Makanan yang tinggi protein seperti susu, telur, ikan, sedikit daging merah, ayam dan jangan lupa tahu/tempe, atau makanan yang tinggi serat seperti sayur cepat olah dan buah-buahan utuh, sangat baik sebagai penyedia energi jangka panjang.
  • Jangan lupa menyediakan makanan dan buah yang bisa langsung dimakan seperti pisang, pepaya, jeruk atau apel yang sangat bermanfaat pada saat Anda buru-buru karena kesiangan sahur menjelang imsak.
  • Pada saat buka puasa Anda sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan makan 'balas dendam'. Buka puasa dengan langsung makan makanan berat justru akan memberatkan kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 12 jam.
  • Buka puasalah dengan makanan ringan seperti kurma atau koktil buah atau jus buah. Jangan minum minuman dingin atau yang dicampur es. Karena es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap dan akibatnya akan mengurangi asupan zat gizi yang diperlukan. Setelah itu kerjakan ibadah shalat Magrib dan makan makanan buka seperti makan malam. Atau Anda dianjurkan untuk menundanya setelah selesai shalat Tarawih.
  • Aturlah agar air yang diminum tetap sekitar 6-8 gelas seperti hari biasa. Caranya antara lain pada saat buka sekitar dua gelas, setelah Tarawih hingga menjelang tidur sekitar 3-4 gelas, dan saat bangun tidur untuk sahur satu gelas, segelas lagi saat sahur. Minum air tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.
  • Bila dikaji lebih mendalam, inti dari puasa adalah pengendalian diri (self control). Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mampu menguasai dan mengendalikan diri terhadap dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya maupun yang datang dari luar
  • Dari berbagai penelitian ilmiah ternyata puasa itu meningkatkan kesehatan fisik, psikologik, sosial, dan spiritual (WHO, 1984). Dengan berpuasa orang akan terbebas dari beban rasa bersalah dan berdosa karena perbuatannya di masa lampau. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, yang artinya sebagai berikut, ''Barang siapa yang telah menjalankan ibadah puasa dengan sempurna serta ikhlas karena Allah semata, maka Allah mengampuni dosa-dosa tahun sebelumnya.'' (HR Bukhari Muslim)
  • Ibadah puasa pada hakikatnya penyucian diri, penghapusan kesalahan dan dosa yang dilakukan manusia. Rasa bersalah dan berdosa merupakan beban mental yang tidak baik bagi kesehatan jiwa, sebab manusia itu bisa jatuh dalam keadaan stres, kecemasan, depresi, dan gangguan kejiwaan lainnya. Puasa menjadi sarana detoksifikasi jiwa.
  • Menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu selama lebih dari 12 jam selama sebulan penuh tentu bukan hal yang mudah. Padahal jika dijalankan dengan benar mulai dari sahur hingga berbuka puasa, banyak sekali loh manfaat positif bagi jiwa dan tentunya kesehatan kita.
  • Menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh, bukan berarti Anda dapat makan dan minum secara berlebihan pada saat sahur dan berbuka puasa. Alih-alih sehat malah penyakit yang didapat.
  • Menjalankan puasa di siang hari, otomatis akan membuat pola makan kita berubah. Bila biasanya kita makan 3 kali sehari, berubah menjadi 2 kali sehari. Hal inilah yang membuat perlunya pengaturan buka puasa dan makan sahur yang benar karena berbuka dan makan sahur tidaklah sekadar memasukkan makanan.
  • Selama berpuasa, kadar gula dalam darah lebih rendah dibanding keadaan tidak berpuasa. Oleh karena itu, mengawali hidangan berbuka puasa dengan makanan ringan yang manis, seperti teh manis hangat dan kurma memang sangat dianjurkan karena gula merupakan sumber tenaga yang dapat segera digunakan. Tetapi jangan berlebihan, sebab akan mengganggu kenikmatan menyantap menu utama. Setelah kadar gula darah berangsur-angsur normal bisa dilakukan sembahyang maghrib.
  • Usai sembahyang maghrib, maka lakukanlah istirahat sejenak, kemudian barulah dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat, nasi dan lauk pauknya beserta sayur mayurnya. Namun tetap dalam jumlah yang wajar karena benbuka puasa dengan metode “balas dendam” hanya akan “menyiksa” perut dan pencernaan. Nah, usai shalat Tarawih, acara makan dapat dilanjutkan dengan hidangan penutup yang masih tersisa.
  • Rasa enggan bangun untuk makan sahur hampir dialami oleh sebagian besar orang. Namun jangan pernah dituruti. Layaknya sarapan, makan sahur ternyata sangat perlu untuk mengimbangi zat gizi yang tidak diperoleh tubuh selama sehari berpuasa. Oleh karena itu, makan sahur tidak boleh sekadar kenyang tetapi tetap harus bergizi tinggi. Kalau perlu, hidangan pada saat sahur bisa menjadi cadangan kalori dan protein tinggi serta membuat lambung tidak cepat hampa makanan. Dengan demikian, rasa lapar tidak cepat dirasakan.
  • Walaupun pada hakikatnya puasa Ramadhan merupakan sarana untuk melatih diri menahan hawa nafsu agar terhindar dari perbuatan jahat, ternyata puasa juga dapat dijadikan terapi terhadap beberapa penyakit degeneratif.
  • Kegiatan puasa yang dirangkai dengan sembahyang Tarawih selama sebulan penuh, tak hanya bermanfaat sebagai terapi kesehatan namun tanpa disadari juga memberikan kebugaran. Dengan sembahyang sunat Tarawjh dan Witir sebanyak 11 hingga 23 rakaat, Tubuh diajak untuk “berolahraga” secara rutin selama kurang lebih 1-2 jam setiap hari selama sebulan. Oleh karena itu, tak heran bila sebulan kemudian Anda bisa tampil lebih fit dan bugar.
  • Tampil lebih bugar dan fit dengan bobot tubuh yang berkurang, memang sangat mungkin terjadi. Beberapa penelitian malah menunjukkan bahwa terjadi penurunan berat badan pada individu normal sebesar 1 - 4 kg setelah berpuasa penuh pada bulan Ramadhan.
  • Namun demikian, dari sekian banyak manfaat positif berpuasa bagi kesehatan, detoksifikasi adalah argumen yang paling banyak dibicarakan dalam kaitan manfaat berpuasa. Puasa Ramadhan yang dilakukan selama 29 atau 30 hari, tanpa kita sadari mampu memurnikan racun pada tubuh melalui kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa, dan kulit. Mengapa demikian?

Karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini melepaskan zat kimia yang berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dikeluarkan melalui organ-organ pembuangan.

  • sebetulnya energi sudah disuplai oleh simpanan lemak.
  • Dengan melakukan puasa secara benar dalam arti berbuka dan sahur secara sehat, berbagai gangguan kesehatan bisa dihindari. Malahan, bisa memurnikan racun dalam tubuh. Tentu saja tidak berarti semua orang yang menderita sakit boleh berpuasa, karena semua itu tengantung kondisi penyakitnya yang akan ditentukan oleh dokter.
  • Bagi anak kecil, tentu ia belum mengerti benar manfaat berpuasa untuk kesehatan, selain mendapat pahala. Tugas Anda adalah memberinya pengertian pentingnya puasa tidak saja dari sisi keagamaan tetapi juga dari sisi kesehatan.
  • Dari sisi kesehatan puasa dapat membantu melunturkan atau membuang sisa makanan dan racun yang ada di tubuh kecilnya. Jika dilakukan dengan benar, puasa juga akan membuatnya terhindar dari berbagai penyakit di usia dewasa. Sebaliknya dengan mitos yang mengatakan puasa akan membuat tubuh menjadi lemas dan lesu, puasa merupakan cara untuk membangun kembali sel-sel tubuh karena membantu membuang sel-sel dan hormon tubuh yang telah rusak.
  • Sedangkan dari sisi kejiwaan, puasa dapat meredam dan mengendalikan amarah si kecil. Pola makan dan ibadah yang teratur juga akan membuat si kecil lebih disiplin terhadap waktu.
  • Sajikan menu yang seimbang pada saat sahur dan berbuka puasa dengan panduan sebagai berikut; karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, serta vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Cukupi pula kebutuhan cairan tubuhnya dengan konsumsi air putih minimal 8 gelas, 3 gelas di waktu sahur dan 5 gelas di waktu berbuka puasa hingga menjelang tidur. Berikan pula segelas susu di saat sahur untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya.
  • Ingatkan si kecil untuk tidak terburu-buru makan saat berbuka. Sajikan hidangan pembuka yang manis sehingga mudah diserap dan menaikkan gula darah. Sesudah shalat magrib, sajikan menu hidangan lengkap untuknya. Dan berikan camilan buah atau snack kesukaannya sesudah shalat tarawih atau menjelang ia tidur\

Wallahu a'la wa a'lam

Dari berbagai sumber rujukan dan kutipan

Thursday, September 6, 2007

Senantiasalah Engkau Dalam Kesabaran

Senantiasalah Engkau Dalam Kesabaran

Oleh: Era Findo el Faqih ar Riawiy

  • Merupakan sebuah hal yang wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah ini, yaitu:

1. Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalil.

2. Amal, ialah menerapkan ilmu ini.

3. Da”wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini.

4. Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkannya dan berda”wah kepadanya.

Dalilnya, firman Allah Ta”ala.

Artinya : Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar. (Al-”Ashr : 1-3).

Imam Asy-Syafi”i Rahimahullah Ta”ala, mengatakan : '' Seandainya Allah hanya menurunkan surah ini saja sebagai hujjah buat makhluk-Nya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surah ini sebagai hujjah bagi mereka.

  • Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah menyatakan bahwa lafazh ash-shabr dalam Al Qur’an disebutkan di sembilan puluh tempat (ayat). Hal ini menunjukkan sabar memiliki kedudukan tinggi nan mulia dalam agama Islam.
  • Al Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur.
  • Sabar merupakan Perintah mulia dari Allah SWT

Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat,..” (Al-Baqarah: 153)

dalam ayat yang lain (artinya):

“Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu,…” (Ali Imran: 200)

  • Allah SWT berfirman: “Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Rabb mereka di waktu pagi dan senja dengan mengharap Wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia.” (Al Kahfi: 28)
  • Allah SWT berfirman: “Dan bersabarlah engkau dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah bersedih terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah merasa sempit terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (An Nahl: 127)
  • Allah SWT juga melarang perbuatan yang meniadakan kesabaran. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala (artinya):

“Dan janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih, padahal kamulah orang-orang yang tinggi (derajatnya), jika kamu benar-benar orang beriman.” (Ali Imran: 139)

Tidak terkecuali Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, beliau shalallahu 'alaihi wasallam pun juga dilarang dari perbuatan yang meniadakan kesabaran, sebagaimana pada ayat di atas (An Nahl: 127).

  • Pujian Allah SWT terhadap orang-orang yang bersabar

Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala:

“…, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)

Dalam kitab Madarijus Salikin 2/152 karya Al Imam Ibnul Qayyim, beliau mengutarakan bahwa ayat yang semisal ini banyak dalam Al Qur’an. Sehingga keberadaan sabar dalam mengahadapi ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata'la itu benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata'la.

  • Orang yang bersabar akan mendapat kecintaan dari Allah SWT

Sebagaimana Allah subhanahu wata'la tegaskan dalam firman-Nya :

“…, dan Allah itu mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

  • Allah SWT bersama orang-orang yang sabar

Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya):

“Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)

Yang dimaksud dengan Allah subhanahu wata'la bersama orang-orang yang sabar adalah penjagaan dan pertolongan Allah subhanahu wata'la selalu menyertai mereka. Bahkan dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wata'la benar-benar menjamin penjagaan dan pertolongan-Nya itu selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala (artinya):

“Ya, jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan jika mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (Ali Imran: 125)

Sebagaimana pula diterangkan dalam hadits berikut ini:

وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَبْرِ

“Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. At Tirmidzi, dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma)

  • Shalawat, rahmat dan hidayah akan bersama dengan orang-orang yang sabar

Allah subhanahu wata'la senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya subhanahu wata'ala kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata'la mereka kembalikan urusannya kepada Sang Pencipta dan sekaligusnya Pemiliknya. Sehingga mereka berkata:

إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Sifat mulia yang dimiliki orang yang sabar ini dikisahkan oleh Allah subhanahu wata'la dalam firman-Nya (artinya):

“(Orang-orang yang sabar itu) adalah bila mereka ditimpakan musibah, seraya mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali.’ Mereka itulah yang mendapat shalawat dan rahmat dari Rabb mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat hidayah (petunjuk).” (Al-Baqarah: 156-157)

Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, dianjurkan mengucapkan kalimat ini, yang dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah subhanahu wata'la). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah setelahnya dengan do’a yang diajarkan oleh baginda nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam:

اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”

Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan do’a di atas niscaya Allah subhanahu wata'la akan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagaimana hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.

Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya Abu Salamah yang mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau mengucapkan do’a ini, sehingga Allah subhanahu wata'la memenuhi janji-Nya dengan memberikan pendamping (jodoh) baginya dengan sebaik-baik pendamping yaitu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya Allah subhanahu wata'la tidak akan mengingkari janji-Nya.

  • Orang yang bersabar akan mendapatkan ganjaran yang lebih baik dari amalannya

Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala (artinya):

“Dan sesungguhnya Kami memberi balasan bagi orang-orang yang sabar dengan ganjaran yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 126)

Dalam ayat lainnya, Allah subhanahu wata'la menjanjikan akan memberikan jaminan kepada orang yang sabar dengan ganjaran tanpa hisab (tanpa batas).

Sebagaimana firman-Nya radhiallahu 'anhu (artinya):

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang akan dipenuhi ganjaran mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)

  • Orang yang bersabar akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT

Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya):

“…, kecuali orang-orang yang bersabar dan beramal shalih, mereka itulah yang akan mendapatkan ampunan dan ganjaran yang besar.” (Hud: 11)

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha Ummul Mu’minin, beliau berkata: “Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشِيْكُهَا

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah subhanahu wata'la telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)

  • Orang yang bersabar akan mendapatkan martabat yang tinggi di dalam surga

Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya):

“Mereka (orang-orang yang sabar) itulah yang akan dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam al-jannah) dikarenakan kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.“ (Al Furqaan: 75)

  • Sabar adalah jalan yang paling baik

Allah subhanahu wata'la menyebutkan dalam firman-Nya :

“…, kalau seandainya kalian mau bersabar, sungguh itu berakibat lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (An-Nisaa’: 25)

Dari Shuhaib bin Sinan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

عَجَباً ِلإَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنََّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ فَإِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهَ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik baginya, yang demikian itu tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang yang beriman. Jika mendapat kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu merupakan kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya (kemudian) ia bersabar, maka itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

  • 'Umar bin Al Khattab radhiallahu 'anhu berkata: “Tidaklah seseorang dikaruniai sesuatu yang lebih luas dan baik dibandingkan kesabaran”.
  • Beliau juga berkata: “Sebaik-baik kehidupan yang kami rasakan adalah dengan kesabaran. Kalau sekiranya sabar itu ada pada salah seorang niscaya ia akan menjadi orang mulia.”
  • 'Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata: “Posisi kesabaran dalam iman seperti posisi kepala dalam tubuh”. ungkapan ini cukup jelas maknanya yaitu orang yang tidak punya kesabaran ibarat orang yang tidak punya kepala, sehingga tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana ia tidak punya kepala dalam tubuhnya.
  • Al Hasan Al Bashri berkata: “Sabar adalah satu kekayaan dari kekayaan yang baik, Allah subhanahu wata'la tidaklah memberikan kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang mulia di sisi-Nya.”
  • Sulaiman Ibnul Qasim berkata: “Setiap amalan akan diketahui ganjarannya kecuali kesabaran. Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya): “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
  • Allah SWT berfirman di dalam surah al Baqarah:45:

'' DAN MINTALAH PERTOLONGAN (KEPADA ALLAH) DENGAN JALAN SABAR DAN (MENGERJAKAN) SHOLAT. DAN SESUNGGUHNYA SABAR SHOLAT ITU AMATLAH BERAT KECUALI KEPADA ORANG-ORANG YANG KHUSYUK.

Al-Imam al-Baghawi di dalam tafsirnya, Ma`alim at-Tanzil berkata: ``Yaitu segala bala yang terkena ke atasmu, dan ada pendapat yang mengatakan bahwa maksudnya ialah meminta akhirat.''`Dengan jalan sabar',yiaitu dengan menanggung segala masyaqqah (kesusahan) dan segala kesukaran terhadap jiwa dari segala taklif syarak.

· Imam Ibn al-Jauzi di dalam Zad al-Masir berkata: ``Asal perkataan sabar ialah menahan. Orang yang bersabar yang menahan dirinya dari sesuatu perkara. Justru, dinamakan orang yang berpuasa sebagai orang yang bersabar kerana menahan dirinya daripada makan, minum dan jimak. Sebab itu Imam Mujahid menafsirkan sabar di sini dengan maksud puasa.

  • Menurut surat al Baqarah; 45, manusia diperintahkan untuk bersabar pada tiga tempat:

Pertama: Bersabar dalam menunaikan segala fardu dan kewajipan. Inilah pendapat Ibn Abbas dan Muqatil ibn Sulaiman.

Kedua: Bersabar dalam meninggalkan segala maksiat. Inilah pendapat Qatadah.

Ketiga: Bersabar dengan tidak berebut jawatan. Ia ditujukan kepada Ahli Kitab.

Sedangkan as-Syaukani melalui tafsirnya, Fath al-Qadir berkata: ``Yang dimaksudkan di sini, ialah kamu mintalah pertolongan dengan menghalang jiwamu dari mengikuti nafsu syahwat dan hanya melakukan ketaatan, di samping menghalang daripada terkena perkara yang menyakitkan.'' Beliau juga berkata: ``Sabar di sini tidak dimaksudkan dengan sabar yang khusus, yang menafikan selainnya berdasarkan faedah adanya `alif' dan `lam' pada permulaan perkataan sabar daripada kesemua jenis sabar.

Sayyid Qutb menyebut dalam kitabnya Fi Zilal al-Quran: ``Perkataan `minta tolong dengan sabar' banyak diulang-ulang kerana ia merupakan sebuah bekal yang semestinya wujud dalam menghadapi segala bentuk masyaqqah.''

As-Samarqandi dalam Bahr al-`Ulum berkata: ``Minta tolong dengan sabar dalam menunaikan segala fardu dan dengan membanyakkan solat dalam menghapuskan segala dosa.''

Al-Fakhr ar-Razi berkata: ``Yang dimaksudkan dengan sabar ialah puasa.

  • Imam an-Nawawi memasukkan dalam Matan al-Arba`in, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abi Malik al-Harith bin `Asim al-Asy`ari r.a. katanya: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: ``Suci itu sebagian dari iman, dan Alhamdulillah memenuhi timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah kedua-duanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Sholat itu cahaya dan sedekah itu keterangan. Sabar itu adalah sinar, al-Quran itu hujah (dalil) bagimu dan atasmu... (Riwayat Muslim).
  • As-Sabr kata Rasulullah SAW adalah dhiya', artinya sinar yang menyuluh jalan yang akan ditempuh. Bagaimanapun sulitnya jalan itu, maka ia akan dapat jua dilalui dengan sabar. Sabar artinya tahan menempuh sesuatu yang sukar. Sabar yang terpuji adalah sabar mengerjakan taat kepada Allah, menjauhi segala maksiat yang dilarang-Nya dan sabar atas segala takdir-Nya.
  • Ada pula tiga macam sifat sabar yang terhimpun pada suatu ibadat. Misalnya ibadat puasa. Padanya didapati sifat-sifat:

* Sabar mengerjakan taat kepada Allah SWT.

* Sabar untuk tidak melakukan maksiat kepada-Nya. Ini kerana orang yang berpuasa meninggalkan syahwatnya kerana Allah, sesuai dengan maksud hadis yang menegaskan, ``Bahwa tiap-tiap amal anak Adam adalah baginya, kecuali puasa. Kerana sesungguhnya puasa adalah bagi-Ku dan Akulah pula yang akan membalasnya''.

* Sabar atas segala takdir kesusahan lapar dan dahaga selama puasa. Dan kerana ini Rasulullah s.a.w. menamakan bulan puasa sebagai `bulan sabar'.

  • Dalam peperangan Allah SWT juga memerintahkan kita untuk bersabar, bahkan jika kita mampu bersabar, maka kita akan mendapat kemenangan. Sebagaimana firman Alloh ta’ala :

إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْن

ِ

“Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.” [QS. Al-Anfal : 65]

الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفاً فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir.” [QS. Al-Anfal : 66]

  • Menurut Dr. Yusuf Al Qaradhawi, sabar merupakan akhlak yang paling utama di dalam al-quran. Kerena menurut beliau kalimat sabar ini seringkali disebutkan di dalam kitab suci al quran.
  • Menurut Imam Al-Ghazali, di dalam kitab As-Sabr Wa As-Syukr Daru Rubu’ Al Munajiyat, dari kitab induknya Ihya Ulumud Din , kalimat sabar dalam al quran terdapat melebihi tujuh puluh tempat.
  • Menurut Ibnu Qayyim pula dalam kitabnya Madarij As Salikin, ia menerangkan bahwa kalimat sabar di dalam al quran itu disebut melebihi sembilan puluh tempat.
  • Menurut Abu Thalib Al Makki dalam Kitabnya, bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menyebutkan tentang sifat sabar di dalam kitabnya melebihi sembilan puluh tempat dan kami tidak mengetahui perkataan itu melainkan orang-orang yang sabar.
  • Terdapat beberapa dalil dalam Al Quran tentang sabar ini diantaranya surah An Nahl ayat 126-127 :

Dan jika kamu memberikan pembalasan , hendaklah (engkau) balas serupa dengan apa yang menimpamu, dan kalau kamu bersabar, maka itulah yang paling baik bagi orang-orang yang sabar. Dan hendaklah engkau bersabar, dan tidak adalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah SWT

  • dalam surah al Ahzab: 25 Allah SWT berfirman

Dan orang-orang yang sabar lelaki dan orang-orang yang sabar dari kalangan perempuan....

  • Dalam surat al Kahfi Allah SWT berfirman:

''Dan bersabarlah engkau bersama-sama orang yang menyeru tuhannya pada waktu pagi dan petang , mereka menginginkan keredhaan Allah dan janganlah engkau menghindarkan pemandangan daripada mereka.”

  • Sabar lawannya gelisah. Di dalam surah ibrahim ayat 21 Allah SWT berfirman-

Sama saja ke atas kita, sama ada kita gelisah ataupun kita bersabar, tiadalah kita mempunyai tempat berlindung”.

  • Allah SWT berfirman dalam surah Ar Ra’du ayat 22 :

Dan orang-orang yang bersabar (berhati teguh/ menahan diri) kerana mencari keredhaa tuhannya…..

  • Allah SWT berfirman di dalam Al-Quranul Karim:

Wahai orang-orang yang beriman minta tolonglah kamu dengan sabar dan sholat, (karena) sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar "(al Baqarah:153)

Sifat SABAR terbahagi kepada dua bagian:

    1. Maqamat

Maqamat ialah perjuangan atau usaha serta mujahadah yang kita lakukan dengan tujuan untuk mendatangkan sifat tersebut. Tidak bererti sifat ini senantiasa kekal pada diri kita tanpa kita tidak sedikit pun berjuang untuk mendapatkannya.

    1. Ahwal

ini merupakan suatu perasaan yang timbul dengan sendirinya terhadap diri kita.

  • Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad di dalam kitabnya telah membagi sifat sabar ini kepada empat bagian: yaitu:

1. Sabar di dalam melaksanakan ketaatan sewaktu beribadat kepada Allah SWT

2. Sabar untuk meninggalkan perkara-perkara maksiat

3. Sabar terhadap perkara-perkara yang tidak diingini

Sabar dalam perkara-perkara yang tidak diingini atau dibenci terbagi kepada dua bagian, yaitu:

a. Sabar kita sewaktu ditimpa bencana atau malapetaka.

b. Sabar ketika kita menerima semua bentuk malapetaka atau musibah yang bukan sebab daripada seseorang hamba atau makhluk Allah SWT, tetapi ia adalah dari Allah SWT.

4. Sabar dalam melawan hawa nafsu

Wallahi a'la wa a'lam

Dari berbagai sumber rujukan dan kutipan