Thursday, September 6, 2007

Senantiasalah Engkau Dalam Kesabaran

Senantiasalah Engkau Dalam Kesabaran

Oleh: Era Findo el Faqih ar Riawiy

  • Merupakan sebuah hal yang wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah ini, yaitu:

1. Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalil.

2. Amal, ialah menerapkan ilmu ini.

3. Da”wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini.

4. Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkannya dan berda”wah kepadanya.

Dalilnya, firman Allah Ta”ala.

Artinya : Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar. (Al-”Ashr : 1-3).

Imam Asy-Syafi”i Rahimahullah Ta”ala, mengatakan : '' Seandainya Allah hanya menurunkan surah ini saja sebagai hujjah buat makhluk-Nya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surah ini sebagai hujjah bagi mereka.

  • Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah menyatakan bahwa lafazh ash-shabr dalam Al Qur’an disebutkan di sembilan puluh tempat (ayat). Hal ini menunjukkan sabar memiliki kedudukan tinggi nan mulia dalam agama Islam.
  • Al Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur.
  • Sabar merupakan Perintah mulia dari Allah SWT

Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat,..” (Al-Baqarah: 153)

dalam ayat yang lain (artinya):

“Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu,…” (Ali Imran: 200)

  • Allah SWT berfirman: “Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Rabb mereka di waktu pagi dan senja dengan mengharap Wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia.” (Al Kahfi: 28)
  • Allah SWT berfirman: “Dan bersabarlah engkau dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah bersedih terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah merasa sempit terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (An Nahl: 127)
  • Allah SWT juga melarang perbuatan yang meniadakan kesabaran. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala (artinya):

“Dan janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih, padahal kamulah orang-orang yang tinggi (derajatnya), jika kamu benar-benar orang beriman.” (Ali Imran: 139)

Tidak terkecuali Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, beliau shalallahu 'alaihi wasallam pun juga dilarang dari perbuatan yang meniadakan kesabaran, sebagaimana pada ayat di atas (An Nahl: 127).

  • Pujian Allah SWT terhadap orang-orang yang bersabar

Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala:

“…, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)

Dalam kitab Madarijus Salikin 2/152 karya Al Imam Ibnul Qayyim, beliau mengutarakan bahwa ayat yang semisal ini banyak dalam Al Qur’an. Sehingga keberadaan sabar dalam mengahadapi ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata'la itu benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata'la.

  • Orang yang bersabar akan mendapat kecintaan dari Allah SWT

Sebagaimana Allah subhanahu wata'la tegaskan dalam firman-Nya :

“…, dan Allah itu mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

  • Allah SWT bersama orang-orang yang sabar

Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya):

“Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)

Yang dimaksud dengan Allah subhanahu wata'la bersama orang-orang yang sabar adalah penjagaan dan pertolongan Allah subhanahu wata'la selalu menyertai mereka. Bahkan dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wata'la benar-benar menjamin penjagaan dan pertolongan-Nya itu selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala (artinya):

“Ya, jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan jika mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (Ali Imran: 125)

Sebagaimana pula diterangkan dalam hadits berikut ini:

وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَبْرِ

“Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. At Tirmidzi, dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma)

  • Shalawat, rahmat dan hidayah akan bersama dengan orang-orang yang sabar

Allah subhanahu wata'la senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya subhanahu wata'ala kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata'la mereka kembalikan urusannya kepada Sang Pencipta dan sekaligusnya Pemiliknya. Sehingga mereka berkata:

إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Sifat mulia yang dimiliki orang yang sabar ini dikisahkan oleh Allah subhanahu wata'la dalam firman-Nya (artinya):

“(Orang-orang yang sabar itu) adalah bila mereka ditimpakan musibah, seraya mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali.’ Mereka itulah yang mendapat shalawat dan rahmat dari Rabb mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat hidayah (petunjuk).” (Al-Baqarah: 156-157)

Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, dianjurkan mengucapkan kalimat ini, yang dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah subhanahu wata'la). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah setelahnya dengan do’a yang diajarkan oleh baginda nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam:

اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”

Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan do’a di atas niscaya Allah subhanahu wata'la akan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagaimana hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.

Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya Abu Salamah yang mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau mengucapkan do’a ini, sehingga Allah subhanahu wata'la memenuhi janji-Nya dengan memberikan pendamping (jodoh) baginya dengan sebaik-baik pendamping yaitu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya Allah subhanahu wata'la tidak akan mengingkari janji-Nya.

  • Orang yang bersabar akan mendapatkan ganjaran yang lebih baik dari amalannya

Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata'ala (artinya):

“Dan sesungguhnya Kami memberi balasan bagi orang-orang yang sabar dengan ganjaran yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 126)

Dalam ayat lainnya, Allah subhanahu wata'la menjanjikan akan memberikan jaminan kepada orang yang sabar dengan ganjaran tanpa hisab (tanpa batas).

Sebagaimana firman-Nya radhiallahu 'anhu (artinya):

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang akan dipenuhi ganjaran mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)

  • Orang yang bersabar akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT

Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya):

“…, kecuali orang-orang yang bersabar dan beramal shalih, mereka itulah yang akan mendapatkan ampunan dan ganjaran yang besar.” (Hud: 11)

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha Ummul Mu’minin, beliau berkata: “Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشِيْكُهَا

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah subhanahu wata'la telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)

  • Orang yang bersabar akan mendapatkan martabat yang tinggi di dalam surga

Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya):

“Mereka (orang-orang yang sabar) itulah yang akan dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam al-jannah) dikarenakan kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.“ (Al Furqaan: 75)

  • Sabar adalah jalan yang paling baik

Allah subhanahu wata'la menyebutkan dalam firman-Nya :

“…, kalau seandainya kalian mau bersabar, sungguh itu berakibat lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (An-Nisaa’: 25)

Dari Shuhaib bin Sinan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

عَجَباً ِلإَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنََّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ فَإِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهَ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik baginya, yang demikian itu tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang yang beriman. Jika mendapat kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu merupakan kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya (kemudian) ia bersabar, maka itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

  • 'Umar bin Al Khattab radhiallahu 'anhu berkata: “Tidaklah seseorang dikaruniai sesuatu yang lebih luas dan baik dibandingkan kesabaran”.
  • Beliau juga berkata: “Sebaik-baik kehidupan yang kami rasakan adalah dengan kesabaran. Kalau sekiranya sabar itu ada pada salah seorang niscaya ia akan menjadi orang mulia.”
  • 'Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata: “Posisi kesabaran dalam iman seperti posisi kepala dalam tubuh”. ungkapan ini cukup jelas maknanya yaitu orang yang tidak punya kesabaran ibarat orang yang tidak punya kepala, sehingga tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana ia tidak punya kepala dalam tubuhnya.
  • Al Hasan Al Bashri berkata: “Sabar adalah satu kekayaan dari kekayaan yang baik, Allah subhanahu wata'la tidaklah memberikan kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang mulia di sisi-Nya.”
  • Sulaiman Ibnul Qasim berkata: “Setiap amalan akan diketahui ganjarannya kecuali kesabaran. Allah subhanahu wata'la berfirman (artinya): “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
  • Allah SWT berfirman di dalam surah al Baqarah:45:

'' DAN MINTALAH PERTOLONGAN (KEPADA ALLAH) DENGAN JALAN SABAR DAN (MENGERJAKAN) SHOLAT. DAN SESUNGGUHNYA SABAR SHOLAT ITU AMATLAH BERAT KECUALI KEPADA ORANG-ORANG YANG KHUSYUK.

Al-Imam al-Baghawi di dalam tafsirnya, Ma`alim at-Tanzil berkata: ``Yaitu segala bala yang terkena ke atasmu, dan ada pendapat yang mengatakan bahwa maksudnya ialah meminta akhirat.''`Dengan jalan sabar',yiaitu dengan menanggung segala masyaqqah (kesusahan) dan segala kesukaran terhadap jiwa dari segala taklif syarak.

· Imam Ibn al-Jauzi di dalam Zad al-Masir berkata: ``Asal perkataan sabar ialah menahan. Orang yang bersabar yang menahan dirinya dari sesuatu perkara. Justru, dinamakan orang yang berpuasa sebagai orang yang bersabar kerana menahan dirinya daripada makan, minum dan jimak. Sebab itu Imam Mujahid menafsirkan sabar di sini dengan maksud puasa.

  • Menurut surat al Baqarah; 45, manusia diperintahkan untuk bersabar pada tiga tempat:

Pertama: Bersabar dalam menunaikan segala fardu dan kewajipan. Inilah pendapat Ibn Abbas dan Muqatil ibn Sulaiman.

Kedua: Bersabar dalam meninggalkan segala maksiat. Inilah pendapat Qatadah.

Ketiga: Bersabar dengan tidak berebut jawatan. Ia ditujukan kepada Ahli Kitab.

Sedangkan as-Syaukani melalui tafsirnya, Fath al-Qadir berkata: ``Yang dimaksudkan di sini, ialah kamu mintalah pertolongan dengan menghalang jiwamu dari mengikuti nafsu syahwat dan hanya melakukan ketaatan, di samping menghalang daripada terkena perkara yang menyakitkan.'' Beliau juga berkata: ``Sabar di sini tidak dimaksudkan dengan sabar yang khusus, yang menafikan selainnya berdasarkan faedah adanya `alif' dan `lam' pada permulaan perkataan sabar daripada kesemua jenis sabar.

Sayyid Qutb menyebut dalam kitabnya Fi Zilal al-Quran: ``Perkataan `minta tolong dengan sabar' banyak diulang-ulang kerana ia merupakan sebuah bekal yang semestinya wujud dalam menghadapi segala bentuk masyaqqah.''

As-Samarqandi dalam Bahr al-`Ulum berkata: ``Minta tolong dengan sabar dalam menunaikan segala fardu dan dengan membanyakkan solat dalam menghapuskan segala dosa.''

Al-Fakhr ar-Razi berkata: ``Yang dimaksudkan dengan sabar ialah puasa.

  • Imam an-Nawawi memasukkan dalam Matan al-Arba`in, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abi Malik al-Harith bin `Asim al-Asy`ari r.a. katanya: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: ``Suci itu sebagian dari iman, dan Alhamdulillah memenuhi timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah kedua-duanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Sholat itu cahaya dan sedekah itu keterangan. Sabar itu adalah sinar, al-Quran itu hujah (dalil) bagimu dan atasmu... (Riwayat Muslim).
  • As-Sabr kata Rasulullah SAW adalah dhiya', artinya sinar yang menyuluh jalan yang akan ditempuh. Bagaimanapun sulitnya jalan itu, maka ia akan dapat jua dilalui dengan sabar. Sabar artinya tahan menempuh sesuatu yang sukar. Sabar yang terpuji adalah sabar mengerjakan taat kepada Allah, menjauhi segala maksiat yang dilarang-Nya dan sabar atas segala takdir-Nya.
  • Ada pula tiga macam sifat sabar yang terhimpun pada suatu ibadat. Misalnya ibadat puasa. Padanya didapati sifat-sifat:

* Sabar mengerjakan taat kepada Allah SWT.

* Sabar untuk tidak melakukan maksiat kepada-Nya. Ini kerana orang yang berpuasa meninggalkan syahwatnya kerana Allah, sesuai dengan maksud hadis yang menegaskan, ``Bahwa tiap-tiap amal anak Adam adalah baginya, kecuali puasa. Kerana sesungguhnya puasa adalah bagi-Ku dan Akulah pula yang akan membalasnya''.

* Sabar atas segala takdir kesusahan lapar dan dahaga selama puasa. Dan kerana ini Rasulullah s.a.w. menamakan bulan puasa sebagai `bulan sabar'.

  • Dalam peperangan Allah SWT juga memerintahkan kita untuk bersabar, bahkan jika kita mampu bersabar, maka kita akan mendapat kemenangan. Sebagaimana firman Alloh ta’ala :

إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْن

ِ

“Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.” [QS. Al-Anfal : 65]

الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفاً فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir.” [QS. Al-Anfal : 66]

  • Menurut Dr. Yusuf Al Qaradhawi, sabar merupakan akhlak yang paling utama di dalam al-quran. Kerena menurut beliau kalimat sabar ini seringkali disebutkan di dalam kitab suci al quran.
  • Menurut Imam Al-Ghazali, di dalam kitab As-Sabr Wa As-Syukr Daru Rubu’ Al Munajiyat, dari kitab induknya Ihya Ulumud Din , kalimat sabar dalam al quran terdapat melebihi tujuh puluh tempat.
  • Menurut Ibnu Qayyim pula dalam kitabnya Madarij As Salikin, ia menerangkan bahwa kalimat sabar di dalam al quran itu disebut melebihi sembilan puluh tempat.
  • Menurut Abu Thalib Al Makki dalam Kitabnya, bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menyebutkan tentang sifat sabar di dalam kitabnya melebihi sembilan puluh tempat dan kami tidak mengetahui perkataan itu melainkan orang-orang yang sabar.
  • Terdapat beberapa dalil dalam Al Quran tentang sabar ini diantaranya surah An Nahl ayat 126-127 :

Dan jika kamu memberikan pembalasan , hendaklah (engkau) balas serupa dengan apa yang menimpamu, dan kalau kamu bersabar, maka itulah yang paling baik bagi orang-orang yang sabar. Dan hendaklah engkau bersabar, dan tidak adalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah SWT

  • dalam surah al Ahzab: 25 Allah SWT berfirman

Dan orang-orang yang sabar lelaki dan orang-orang yang sabar dari kalangan perempuan....

  • Dalam surat al Kahfi Allah SWT berfirman:

''Dan bersabarlah engkau bersama-sama orang yang menyeru tuhannya pada waktu pagi dan petang , mereka menginginkan keredhaan Allah dan janganlah engkau menghindarkan pemandangan daripada mereka.”

  • Sabar lawannya gelisah. Di dalam surah ibrahim ayat 21 Allah SWT berfirman-

Sama saja ke atas kita, sama ada kita gelisah ataupun kita bersabar, tiadalah kita mempunyai tempat berlindung”.

  • Allah SWT berfirman dalam surah Ar Ra’du ayat 22 :

Dan orang-orang yang bersabar (berhati teguh/ menahan diri) kerana mencari keredhaa tuhannya…..

  • Allah SWT berfirman di dalam Al-Quranul Karim:

Wahai orang-orang yang beriman minta tolonglah kamu dengan sabar dan sholat, (karena) sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar "(al Baqarah:153)

Sifat SABAR terbahagi kepada dua bagian:

    1. Maqamat

Maqamat ialah perjuangan atau usaha serta mujahadah yang kita lakukan dengan tujuan untuk mendatangkan sifat tersebut. Tidak bererti sifat ini senantiasa kekal pada diri kita tanpa kita tidak sedikit pun berjuang untuk mendapatkannya.

    1. Ahwal

ini merupakan suatu perasaan yang timbul dengan sendirinya terhadap diri kita.

  • Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad di dalam kitabnya telah membagi sifat sabar ini kepada empat bagian: yaitu:

1. Sabar di dalam melaksanakan ketaatan sewaktu beribadat kepada Allah SWT

2. Sabar untuk meninggalkan perkara-perkara maksiat

3. Sabar terhadap perkara-perkara yang tidak diingini

Sabar dalam perkara-perkara yang tidak diingini atau dibenci terbagi kepada dua bagian, yaitu:

a. Sabar kita sewaktu ditimpa bencana atau malapetaka.

b. Sabar ketika kita menerima semua bentuk malapetaka atau musibah yang bukan sebab daripada seseorang hamba atau makhluk Allah SWT, tetapi ia adalah dari Allah SWT.

4. Sabar dalam melawan hawa nafsu

Wallahi a'la wa a'lam

Dari berbagai sumber rujukan dan kutipan

No comments: