Saturday, March 24, 2007

Kata Hikmah Dan Petuah Hamka Dalam Buku Islam Dan Adat Minangkabau

Kata Hikmah Dan Petuah Hamka Dalam Buku Islam Dan Adat Minangkabau

Oleh: Era Findo el Faqih

v Kemegahan di waktu muda dan kesengsaraan di waktu tua

v Berjalin berkelindan: yang berarti tak bisa dilepaskan, saking kuatnya ukhuwah dsb.

v Aduh minang…

Kalau tidak dirumput surut

Tidaklah pandan berderai

Kalaulah tidak disulit hidup

Tidaklah kita bercerai

v Pada Mei 1952, diadakanlah kongres adat di Bukit Tinggi. Melalui kongres itu, tercapailah beberapa keputusan: Bahwa harta ( harta warisan) itu dibagi dua:

1. harta pusaka: Pembagiannya diserahkan kepada perkembangan zaman, karena zaman itu bisa saja berubah.

2. harta pencaharian: Dibagi menurut hukum faraidh

v Maha Raja Diraja, ia turun dari gunung merapi, takkala itu ia datang dari tanah Hindustan. Maha Raja Diraja itu adalah nama dewa. Seperti halnya orang Jepang: mereka berpendapat bahwa mereka turun dari dewa matahari. Dan orang Pasemah berkata; bahwa Si Pahit Lidah turun dari berombang matahari

v Suekarno mengatakan, bahwa riwayat persatuan NKRI ada di tiga masa:

  1. dimasa Sriwijaya
  2. dimasa Majapahit
  3. setelah merdeka

Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 atau bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364. dan Hamka menjadi pemimpin Muhammadiah di Sumbar pada rentang waktu: Mei 1946- Desember 1949.

v diantara penyebab hancurnya kerajaan Sriwijaya, adalah karena adanya pertikaian diantara dua mazhab besar agama Budha:

  1. Himayana : di Palembang
  2. Mahayana : di Jawa. dan puncak kehancurannya adalah ketika kerajaan ini diserang oleh kerajaan Singosari pada 1275 M, yang dipimpin oleh Raden Wijaya.

v Adapun pendiri kerajaan Sriwijaya ini duhulunya adalah ; maharaja Syeilendra. Dan dimasa kerajaan Sriwijaya, palembang/ Sumatera Selatan adalah pusat agama Budha terbesar. Di palembang ini terdapat Andalas. Dan Ibn Batutah menamakannya dengan Andali. Kerajaan Sriwijaya ini orang Arab menyebutnya dengan Syarbazah dan orang Cina menyebutnya dengan Sheh Li Fosheh. Kerajaan Sriwijaya ini telah ada 100 tahun sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW. Yang mana, Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun 571 M.

v Setelah kerajaan Sriwijaya hancur, maka berdirilah kerajaan Dhamasraya (kerajaan Sriwijaya kecil) di Jambi. Yang sebenarnya adalah berasal dari kerajaan majapahit yang permaisurinya adalah orang Melayu. Kerajaan inilah yang turun- temurun di Minangkabau hingga datangnya Islam.

v Dari Dhamasraya, maka pindahlah kerajaan itu ke Pagaruyung di Sumatera Barat . Ruyung itu adalah nama kayu yang sangat kuat. Atau semakna dengan keteguhan yang ada pada diri manusia. Adapun contoh nama yang berbercorak Budha di minangkabau, yaitu: Parahiyangan. Yaitu tempat sembahyang Budha. Yang artinya adalah tuhan. Selanjutnya pada tahun 1343, kerajaan ini dipimpin oleh Adityawarman. Yang mana beliau adalah keturunan dari kerajaan Majapahit. Ia menjalin hubungan erat dengan kerajaan Majapahuit itu. Masa Adityawarman ini, adalah semasa dengan raja al Malikus Shaleh dari kerajaan Samudera Pasai.

v Negeri minangkabau ini dinamakan oleh Ibnu Batutah dengan Muljawa. Dan negeri minangakabau ini menerima Islam dari kerajaan Samudera Pasai. Dengan kata lain, Minangkabau memperolah agama Islam adalah dari Aceh.

v Di istana Adityawarman, dibentukllah tiga raja:

  1. Raja alam
  2. Raja adat
  3. Raja ibadat

v orang besar di kerajaan beliau dijadikan empat balai. Yaitu:

  1. Indomo Saruaso
  2. Bendahara titah Sungai Tarab. Sungai Tarab ini adalah nama salah satu daerah di Sumatera Barat. Tepatnya di kabupaten Tanah Datar.
  3. dan 4, menunjukkan negeri Islam

v pada tahun 1400 M, berdirilah kerajaan Malaka. Yang mana kerajaan ini adalah kerajaan Islam.

v Adat telah diisi dan lembaga telah dituang

v Kerajaan Malaka jatuh ketangan Portugis pada tahun 1511 M

v Di masa kerajaan Samudera Pasai di Aceh, ada dua paham besar yang berkembang:

1. Paham Syekh Abdur Rauf dan Nuruddin ar Raniriy. Yang mana, mereka berpaham Ahlus Sunnah dan Wihdatu as Syuhud. Yang berarti alam itu adalah bekas kuasa tuhan

2. Paham Hamzah al Fanshuriy dan Syamsuddin as Samatraniy. Yang mana, mereka berpaham Wihdatul Wujud. Yang berarti; alam itu sebagian dari pada tuhan. Laksana buih di lautan, itu adalah sebagian dari pada ombak. Dan paham mereka ini sama dengan Ibn Arabiy di tanah Arab dan Syekh Siti Jenar di pulau Jawa.

v Adapun yang membawa Islam ke Minangkabau, yaitu: Syekh Burhanuddin. Ia adalah murid dari Syekh Abdur Rauf di Aceh. Adapun tempat Syekh Burhanuddin menyebarkan Islam, yaitu di Ulakan. Tepatnya di kabupaten Padang Pariaman. Sebenarnya paham Syekh Abdur Rauf ini adalah pemahaman yang dianut oleh kalangan raja di Aceh dan begitu pula masyarakatnya. Diantara sebab utama kedatangan Syekh Burhanuddin ke Wilayah Minangkabau adalah karena ia mendengar pemahaman atau pengikut Hamzah al Fanshuriy yang menganut paham Wihdatul Wujud, telah menyebar di Minangkabau.

v Dipermulaan abad ke-19, datanglah kaum Paderi dari Mekkah. Yang dipimpin oleh Haji Miskin di Pandai Sikek. Yang mana kelompok ini sangat dijiwai oleh gerakan Wahabi yang ada di Mekkah takkala itu. Menurut salah satu sumber, mereka itu berjumlah delapan orang. Maka digelarilah mereka dengan Harimau Nan Salapan.

v Syarat nan mangato ( berkata), adat nan mamakai.

v Adat di Minagkabau, terdiri dari empat golongan:

1. Penghulu: dengan lambangnya berwarna hitam

2. Manti: dengan lambangnya berwarna ungu

3. Dubalang: dengan lambangnya berwarna merah ( yang berarti keberanian)

4. Malin: dengan lambangnya berwarna putih ( biasanya mereka adalah ulamanya)

v di Minangkabau ada perjanjian yang mashur, Yaitu: perjanjian plakat panjang

v ada seorang ulama besar bermazhab Syafi' di tanah Mekkah. Ia bernama: Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawaiy. Pada akhir abad ke-19. Ia berasal dari daerah Minangkabau. ayahnya bernama Abdul Latif. Yang mana ayahnya ini adalah adik dari Tuanku Laras di Koto Gadang. Melalui didikan Syekh Ahmad Khatib inilah banyak ulama Minangkabau terbentuk. Diantara murid-muridnya yang terkenal, yaitu:

1. DR. Abdul Karim Amrullah ( beliau adalah ayah Buya Hamka)

2. DR. Abdullah Ahmad

3. Muhammad Jamil Jambek

4. Syekh Jamil Jaho

5. Syekh Muhammad Zein Simabur

6. Syekh Muhammad Zein Lantai Batu

7. Syekh Thaib Sungayang

8. Syekh Abbas Padang Japang

9. Syekh Abdul Latif Parambatan

10. Hasan Ma'lum

11. Abdul Kadir Mandiri

12. Syekh Thahir Jalaluddin ( ibu dari Syekh Thahir Jalaluddin dan Syekh Ahmad adalah bersaudara kandung. Jadi, mereka berdua adalah kemenakan dari Datuk Bagindo laras Ampek Angkek.

13. KH. Ahmad Dahlan

14. KH. Abdullah Shalih ( dia adalah mufti di Johor Malaysia)

v Beberapa urutan tahun yang penuh sejarah di alam Minangkabau, yaitu:

1. 1911: Syekh Abdullah Ahmad mendirikan surat kabar al Munir dan al Akhbar

2. 1912: Syekh Abdullah Ahmad mendirikan sekolah Adabiah di Padang

3. 1926: Zainuddin Labai mendirikan sekolah agama di Padang Panjang

4. 1918: Syekh Abdul karim Amrullah mendirikan sekolah Sumatera Thawalib di Padang Panjang

5. 1920: Haji Datuak Batuah membawa paham komunis ke Sumatera Barat

6. 1022: Ahmadiah Qadian menancapkan kukunya dan mencoba mengacau di Sumatera Barat

7. 1925: Haji Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiah ke Sumatera Barat

8. 1930: Muhammadiah mengadakan kongres di Bukit Tinggi

9. 1941: Syekh Abdul karim Amrullah di buang ke tanah Jawa. Sebab Belanda menanggap dia berbahaya. Dan akhirnya beliau meninggal pada 21 Jumadil Akhir 1364 atau tepat pada 2 Juli 1945.

v Pemerintahan Minangkabau dahulunya terbagi dua:

1. Aristokrasi: Koto Piliang

2. Demokrasi: Bodi Chaniago

v Ahli adat yang mashur di Minangkabau yaitu:

1. Datuak Katemanggungan

2. Datuak Parpatiah Nan Sabatang

Yang mana, mereka berdua ini adalah setara dengan:

1. Damang Lebar Daun : di kerajaan Sriwijaya

2. Gajah Mada : di kerajaan Majapahit

3. Datuak Kinayan : di kerajaan Samudera Pasai

v Pepatah Minang: '' Adat basandi sara', sara' basandi kitabullah. Sara' mangato, adat mamakai. Mesjid sabuah, Belairung saruang

v Sebuah ilmu: Batal dakwa berpeliat. Dipakai bajinah bagi pendakwa. Sumpah atas yang ingkar

v Hukum akal itu ada tiga perkara: Wajib, mustahil dan jaiz

v Dan pohon akal ada empat perkara: Akal, tawakkal, berakal dan naql

v Kata terbagi empat: Kata pusaka, kata mufakat, kata dahulu bertepati dan kata kemudian berlari

v Empat jalan yang ditempuh:

  1. Menurun : Dari tinggi ke rendah, dari guru ke murid, dari bapak bapak ke anak dan dari mamak ke kemanakan
  2. Mendaki : Dari bawah ke atas dan dari murid ke guru
  3. Mendatar : Yaitu kata yang dipakai dalam keadaan seumur
  4. maleriang/ melereng : Kata beripar—berbisan dan kata berhanda—bersemanda

jadi, orang yang tidak tahu dengan kaedah ini, maka dinamakanlah ia dengan orang yang tidak tahu di nan empat

v Cupak ada dua: Asli dan buatan

v Beberapa makna kata:

ü Kata Raja : Melimpahkan

ü Kata Penghulu : Bermufakat

ü Kata Nan Tua : Menyelesai

ü Kata Manti : Penghubung

ü Kata Dubalang : Menderas

ü Kata Bengok : Bergalau/ berkacau

ü Kata perempuan : Merendah

v Alur dan patut. Rasa dan perisa. Hingga dan tangga

v Adat itu ada dua: Jahiliah dan Islamiah

v Lima lawan lima:

1. Awal dan akhir

2. Lahir dan batin

3. Tinggi dan rendah

4. Mudharat dan manfaat

5. Ada dan tiada

v Tiga keelokan:

1. Elok nagari/ negeri di Penghulu

2. Elok kampung di nan mudo/ oleh pemuda

3. Elok tepian di Rang Sumando

v Elok kata dimufakat. Buruk kata di luar mufakat. Kayu yang berjubang/ bercabang tak dapat dihentakkan

v Bulat air di pembuluh. Bulat kata di mufakat. Bulat segolong picak ditapik. Melompat sama patah dan menyeruduk sama membungkuk

v Ilmu padi akan dipakai, kian berisi kian merunduk. Jangan bagai lanjak labu dibenam, bagai kalang direbus sebuah

v Kemenakan seperintah mamak. Mamak seperintah Tungganai. Tungganai seperintah Penghulu. Penghulu itu payung peruji, merawa gadang/ besar tempat berteduh kehujanan, tempat bernaung kepanasan, uratnya tempat bersila, pohonnya tempat bersandar, luas menyelimuti, tinggi melindungi, dia bergelar orang kaya, bukan kaya emas dan bukan juga kaya perak. Tapi ia kaya adat dan pusaka.

v Dari taratak menjadi dusun, dari dusun menjadi negeri dan dari negeri menjadi kota

v Berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan, berlayar menentang pulau, berkata menuju benar, teracung kaki, inai pengobat dan terlanjur mulut emas penebusnya.

v Tidak ada perang yang tak damai. Dan tak ada sengketa yang tak selesai

v Robek-robek bulu ayam, habis robek bertaut juga

v Orang Minangkabau kaya akan sindiran, tak boleh berkata terus-terang dan tak boleh menekuk dengan matanya

v Orang kaya akan seni. Jika dua pendekar saling bertemu dan takkala mereka beradu ketangkasan, maka tak akan ada yang mengena, padahal mereka telah bersungguh-sungguh (dengan masing-masing jurus yang mereka miliki). Itulah keahlian.

v Duduk sama rendah. Berdiri sama tinggi. Orang cerdik bisa menjual, orang bingung tak bisa dijual. Ke bukit sama mendaki dan ke lurah sama menurun, ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul.

v Dahulu, ada putra Minangkabau yang bernama Raja Melawar ia berangkat ke Malaysia. Maka berdirilah kerajaan Negeri Sembilan disana

v Dan tiga putera Minangkabau yang berdakwah ke Makassar, yaitu:

1. Datuk Ribandang

2. Datuk Patimang

3. Datuk Pitiro

v Diantara tokoh yang membawa pembaharuan di Minangkabau dahulunya, yaitu:

1. Haji Miskin

2. Haji Piobang

3. Haji Sumanik

1 comment:

Unknown said...

assalamu'alaikum wr wb

salam kenal,nama saya eko.
berkenaan dengan blog saudara tersebut,saya hendak mengomentari sedikit atau bisa juga dibilang menambah sedikit.
pada poin anak murid dari Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi,di sana terdapat anak murid beliau yang bernama Syekh Muhammad Zein (Simabur).Sebagaimana yang saya ketahui bahwa setelah beliau belajar di mekkah,beliau tidak langsung kembali ke padang tetapi ke malaysia terlebih dahulu tepatnya ke kerajaan perak.
Di kerajaan Perak inilah beliau menjadi guru mengaji Sultan Perak. Pada proses pembentukan kelembagaan mufti di Kerajaan Perak ini,beliau turut serta membentuknya,dan pada akhirnya beliau diangkat sebagai Mufti Pertama Kerajaan Perak.
Pada tahun 50-an beliau kembali ke Padang tetapi tidak ke kampung halamannya di Simabur melainkan ke Pariaman,beliau tinggal disana hingga akhir hayatnya.

mungkin itu saja dahulu tambahan dari saya.

jika pada saat ini saudara masih bermukim di Mesir,tolong sampaikan salam saya kepada saudara Oni Syahroni Al-Bantani yang saat ini (mungkin) sedang mengambil S3

berikut email saya ecxho.cc@gmail.com

wassalamu'alaikum wr wb