Monday, May 7, 2007

Menyemai Makna Air; Sebuah Analisis Penyemangat Diri

Menyemai Makna Air; Sebuah Analisis Penyemangat Diri

Oleh: Era Findo el Faqih

v Ada sebuah ungkapan hikmah: '' Hendaklah engkau bergerak , karena air yang tenang tidak akan pernah bisa menghanyutkan''.

v Ibn Abi Dunya meriwayatkan dari Abdullah Bin Umar, bahwa Abdullah Bin Umar pernah meminum air dingin. Setelah meminum, tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu. Lantas dia ditanya oleh seseorang tentang sebab ia menangis? Abdullah Bin Umar menjawab: ''Aku teringat dengan firman Allah SWT: ''Dan dihalangi antara mereka (penghuni neraka itu) dengan apa yang mereka ingini''. ( Q.S Saba: 54)

v Dari Salam Bin Muthi', ia berkata: '' Aku memberi al Hasan segelas air untuk buka puasa. Ketika dia akan meminum air tersebut tiba-tiba dia menangis sambil berkata: '' aku mengingat rintihan penghuni neraka yang disebutkan dalam firman Allah SWT, dan penghuni neraka menyeru kepada penghuni surga : '' limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu''. Dan aku juga teringat terhadap jawaban yang diberikan kepada mereka (penghuni neraka itu): '' Mereka penghuni surga menjawab, sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir''. ( Q.S. al A'raf:50)

v Dari Abdul Malik Bin Marwan, bahwa ia meminum air dingin. Lantas ia menangis. Ketika ditanya apa yang membuat dia menangis, tanpa alasan yang jelas dia menjawab: '' Aku ingat betapa hausnya penghuni neraka pada hari kiamat nanti. Aku juga teringat bahwa di dalam neraka tak ada sama sekali minuman yang segar. Kemudian dia membaca ayat berikut: '' Diminumnya air nanah itu dan hampir ia tak bisa menelannya.'' ( Q.S Ibrahim: 17)

v Ingatlah: Setetes air yang terus-menerus menetesi batu yang sangat keras, maka suatu saat pasti batu itu akan berbekas jua oleh tetesan air tadi. Hal ini memberikan ibrah kepada salah seorang ulama kita. Yang mana dengan menemui kisah batu yang berbekas karena ditetesi air tadi, maka bertambah rajinlah ia dalam menuntut ilmu. Baginya, sungguh kepalanya tak sekeras batu.

v Ibnu Taimiah berkata: '' Dzikir bagi kehidupan, ibarat air bagi ikan''. Melalui perkataan beliau ini, dapatlah kita membuat sebuah pertanyaan; adakah ikan dapat bertahan hidup takkala air tak lagi bersamanya?

v Bagi seorang insan yang hidup di daerah padang pasir, air merupakan sesuatu yang paling berharga. hal ini merupakan salah satu hikmah di dalam al Quran mengapa Allah SWT sering menyebutkan melalui firmannya bahwa di dalam surga itu terdapat sungai-sungai yang mengalir di bawahnya.

No comments: